Ahli maksiat yang masuk syurga
Pelacur yang Masuk Syurga karena Anjing
Cerita ini terjadi pada masa
syekh hasan al bashari seorang ulama’ kharismatik asal negeri bashrah (sekarang
Iraq).
Alkisah ada seorang wanita yang tinggal didesa itu, dia sangat tidak
disukai masyarakat sekitar karena pekerjaannya yang menurut masyarakat sekitar
adalah pekerjaan yang hina dan najis. Ialah dia, seorang wanita yang menjual
tubuhnya untuk lelaki-lekai yang berhidung belang demi kebutuhannya. Sebut saja
Pelacur.
Pada suatu hari sang pelacur
mendapat panggilan untuk melayani tiga orang lelaki dalam sekali waktu didesa
tetangga. Menurut cerita desa tetangga dengan desa si pelacur dipisahkan oleh
suatu padang pasir. Setelah selesai melayani tiga orang tamunya si pelacur
undur diri untuk pamit pulang. Ditengah perjalannya pulang, sang pelacur
melihat seekor anjing yang sangat kehausan. Kala itu si anjing ingin berusaha
meminum air yang ada didekatnya, namun apalah daya ketika anjing berusaha
tetapi usahanya sia-sia karena lubang air yang ingin ia ambil ternyata cukup
dalam. Dalam keadaan pasrah seperti itu sang pelacur melihat anjing tersebut
dan melepas sepatunya untuk kemudian diisi air dan diminumkan kepada aning yang
sedang kehausan tadi.
Setelah si pelacur tersebut membantu anjing yang sedang kehausan tersebut
si pelacur melanjutkan perjalanannya pulang. Setelah sampai rumah, dia merasa
sangat kelelahan karena telah melayani tiga orang tamu sekaligus. Wal hasil dia
pun tertidur. Saking asyiknya dia tertidur sampai dia keblablasen (jawa. Mati atau meninggal).
Kabar meninggalnya sang pelacur
terdengar sampai keseluruh masyarakat didesa tersebut. Namun, sungguh sayang
dan malang nasib si pelacur. Tidak ada warga yang berkenan memandikan dan
mensholati jenazahnya bahkan warga didesa tersebut acuh dan cuek terhadap kabar
itu sehingga jenazah pelacur tersebut masih berada dirumah. Kabar mengenai meninggalnya wanita pelacur
tersebut akhirnya terdengar oleh Syekh hasan Al Bashari.
Syekh Hasan Al Bashari kemudian
memandikan dan mensholati jenazah pelacur tersebut bersama santri-santrinya.
Lalu bertanyalah salah seorang warga desa tersebut kepada syekh hasan al
bashari. “ Mengapa Syekh mau memandikan dan mensholatkan jenazah tersebut?
Apakah Ya syekh tidak tahu siapakah jenazah yang telah syekh sholatkan?”
Lalu syekh hasan menjawab “ Saya mengetahui bahwa perempuan ini adalah seorang pelacur dan semasa hidupnya dia senantiasa melakukan maksiat”.
Lalu syekh hasan menjawab “ Saya mengetahui bahwa perempuan ini adalah seorang pelacur dan semasa hidupnya dia senantiasa melakukan maksiat”.
Mendengar ucapan
Syekh Hasan al Bashari seorang warga menanyakan kembali kepada Syekh Hasan
mengapa beliau mau repot-repot datang kerumah wanita hina itu dan mensholatinya
bersama santri-santrinya padahal semua warga didesa tersebut tidak ada yang
berkenan mensholati jenazah wanita yang hina itu. Lalu dengan tenangnya syekh
hasan menceritakan mimpinya kepada warga desa tersebut mengenai seorang pelacur
tersebut.
Syekh hasan
bermimpi bahwa seorang pelacur tersebut akan masuk Syurga dan Syekh hasan
diperintahkan oleh Allah SWT untuk memandikan dan mensholatkan jenazah wanita
tersebut. Karena Syekh Hasan adalah ulama yang sangat dihormati didesa tersebut
maka seluruh warga didesa tersebut berbondong-bondong mensholati jenazah sang
pelacur dan bersama syekh hasan mengebumikan jenazah wanita tersebut. []
------------------------------------------------------000---------------------------------------------------------
Kisah yang menurut saya patut
saya bagikan ke teman-teman ini saya dapatkan dari Kiyai Moel yang mengasuh
pondok pesantren dimana saya tinggali saat ini. Kisah ini sangat mengugah hati
kami para santrinya terutama saya pribadi. Karena Syurga dan Neraka bukan
ditentukan oleh seberapa banyak amal ibadah yang kita perbuat melainkan karena
Rahmat Allah semata. Maka dari itu sudah selaiknya kita sebagai hamba
benar-benar ikhlas dan Ridho menjadikan Allah satu-satunya sesembahan kita.
Dengan cerita ini semoga kita dapat mengambil hikmah dan menjadikannya
pelajaran bahwa seseorang pelacur yang dalam pandangan masyarakat kita termasuk
pekerjaaan yang hina dan pasti masuk neraka ternyata anggapan itu tidak
sepenuhnya benar. Bahkan dalam pandangan yang lebih luas kita diharuskan untuk
selalu berkhusnudzon dan berbaik sangka kepada orang lain. Kita tidak boleh
menghakimi orang lain dari luar saja karena sudah barang pasti pengetahuan
manusia sangat terbatas dan pengetahuan Allah itu tidak terbatas. Sekali lagi
yang berhak menentukan seorang hamba masuk kedalam syurga atau bukan hanyalah
Allah semata. Maka dari itu kita sebagai hamba hanya bisa memohon dan mengharap
dengan sungguh-sungguh kepada Allah agar Allah memberikan Rahman dan rahimnya
kepada kita semua.
Dan dari kisah diatas juga kita bisa meneladani untuk
memperlakukan hewan/binatang dengan baik dan memberi makan dan minum dengan yang baik pula.
Jangan sekali-kali membiarkan mereka kelaparan. Jangan menyakiti binatang,
jadilah penyayang bagi mereka. Sesungguhnya di setiap hati yang baik terdapat
pahala. Allah SWT berfirman :
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (٧) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (٨
Artinya :
Barangsiapa yang mengerjakan
kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan
Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya pula. (Al-Zalzalah : 7-8)
Karena
meskipun Anjing adalah hewan yang sangat diharamkan bahkan tergolong nasjis
mugholadhoh (najis berat) tetapi Anjing tetaplah ciptaan Allah. Maka harus kita
kasihini. karena dalam suatu hadirsjika kita menyayangi hewan, tumbuhan, maupun sesama makhluq
hidup yang ada dibumi ini niscaya penghuni langit akan menyayang kita kembali.
Sekian kesimpulan
dari saya, Waassalamu’alaikum wr wb.
Komentar
Posting Komentar